Gelandang internasional Brasil itu tak ingin Chelsea mendapat ‘stempel’ sebagai klub yang memainkan negative football. Ramires menerangkan bahwa strategi menumpuk pemain di belakang alias parkir bus, hanya karena mereka harus berhadapan dengan Barcelona di dua partai semifinal Liga Champions, musim lalu.
Los Cules punya kekuatan pada dominasi bola, lantas Chelsea pun seperti tak punya pilihan lain (jika ingin menang) selain menunggu di belakang dan memanfaatkan celah sekecil mungkin untuk menyerang balik.
Bukti bahwa The Blues bukanlah pecandu ‘anti-football’ adalah permainan ofensif Chelsea atas Napoli di babak sebelumnya. Dalam keadaan terjepit, Chelsea menerapkan ofensif teratur dan kadang sporadis demi terus melaju ke babak berikutnya.
“Anti-football seperti ini bukanlah gayanya Chelsea, kami hanya bermain seperti itu di dua laga melawan Barcelona. Saat kami menghadapi Napoli, kami sedang butuh gol dan kami bermain ofensif ketika tak ada seorang pun yang percaya kami bisa menang,” terang Ramires.
“Apabila kami mencoba bermain ofensif seperti Barcelona, mungkin kami sudah akan kebobolan lima atau enam gol. Tapi jika kami selalu menang dengan bermain seperti itu, saya lebih memilih kemenangan,” tuntasnya, seperti dinukil GiveMeFootball, Kamis (28/6/2012).
