Jika kebanyakan para pelatih melarang anak asuhnya bersenang-senang, seperti berpesta di malam hari, Allegri justru punya kebijakan berbeda. Dia mengaku memberikan izin kepada anak asuhnya untuk berpesta, namun tentunya dengan beberapa catatan. Allegri menilai, para pemain butuh hiburan, sehingga bisa sejenak menyegarkan pikiran dan kembali fokus penuh ketika turun ke lapangan.
“Para pemain sudah banyak menolong saya, di mana mereka mereka selalu memberikan respons yang tepat saat menghadapi masalah atau menerima keputusan saya saat menempatkannya di bench. Tentu, saya paham jika mereka sedikit marah, tapi semua itu hanya sesaat,” tutur Allegri sebagaimana dikutip Tribalfootball, Senin (5/12/2011).
“Apakah beberapa di antara mereka terlalu banyak berpesta? Well, mereka masih muda dan kami tidak bisa mengharapkan mereka untuk terus berada di rumah setiap hari. Mereka saya perbolehkan bersenang-senang, tapi yang terpenting mereka harus menggunakannya (kepercayaan saya) dengan bijaksana. Mereka adalah pemain professional dan sudah seharusnya juga mereka bersikap professional,” pungkasnya.
Sejauh ini, metode yang digunakan Allegri terbukti cukup berhasil. Dia sukses membuat suasana di ruang ganti Milan kondusif di mana unsur kekeluargaan kini lebih kental. Padahal jika ditelisik lebih jauh, skuad Milan saat ini dihuni banyak pemain yang menyandang predikat “pemain Bengal” di klub sebelumnya. Contohnya Zlatan Ibrahimovic dan Robinho. Namun, dengan kebijakan yang diterapkan Allegri ini, mereka kini menjelma jadi pemain andalan. Bahkan mereka cukup berjasa besar membantu Allegri menghadirkan trofi Scudetto di musim pertamanya membesut klub berjuluk I Rossoneri.
Sumber
