Qatar 2022 (c) blipitt
Qatar berhasil mendapatkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia setelah mengalahkan Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Australia pada Desember tahun lalu.
Proses penunjukan Qatar untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022, mengalahkan AS dan Australia, bersama dengan penunjukan Rusia sebagai penyelenggara Piala Dunia 2018, telah mendapat kritik secara global, karena diduga terjadi praktek korupsi dan penyuapan pada badan sepak bola dunia, FIFA.
"Saya tidak tahu apakah anda ingat ketika saya kembali dari hari penentuan (setelah kekalahan dari proses bidding Piala Dunia), dan saya mengatakan 'ini bukanlah kata terakhir mengenai penunjukan (tuan rumah) Piala Dunia," kata Lowy kepada reporter.
"Maka, itu bukanlah kata terakhir, dan kata terakhir masih belum terdengar sampai sekarang."
"Jangan meminta saya untuk memperinci sebab saya tidak memiliki bola kaca. Tapi, media di seluruh dunia membicarakan hal itu, penunjukan khususnya terhadap 2022, keadaan komite eksekutif FIFA - semua hal yang terkait."
"Ini belum berakhir. Saya tidak tahu dengan pasti di mana itu akan memantul. Satu-satunya hal yang saya tahu adalah ini belum berakhir," tegas Lowy.
Sumber