Ada saja halangannya, mulai dari akumulasi kartu kuning, terjangkit virus, sampai ketika dia sedang ‘apes’ karena bermain buruk sehingga tak dipercaya Sir Alex Ferguson untuk turun tampil di final.
Kesempatan pertama, datang di tahun 2008, ketika United menghadapi Chelsea di Moskow. Flecther tidak ada dalam skuad tersebut karena performanya sepanjang musim, kalah dengan Michael Carrick.
Final kedua, terjadi setahun kemudian. Flecther yang menerima akumulasi kartu kuning di dua laga semi final, harus kembali merasa sakit hati, tak bisa bergabung, hingga akhirnya United kalah di final Champions yang digelar di Olimpico Roma. United keok 2-0 dari Barcelona.
Ketiga, datang musim lalu, ketika United kembali dibekuk Barca di Wembley. Perfoma Fletcher yang tengah menanjak, tiba-tiba harus berhenti karena terjangkit suatu virus. Final tahun lalu, melengkapi derita Fletcher yang ‘gemas’ untuk kembali membawa United ke final. Tentunya dengan dirinya ikut serta, karena tampil di final Liga Champions, sudah menjadi impiannya sejak belia.
“Bermain di partai final Champions, menjadi target tersendiri untuk saya. Sebagai sebuah tim, kami juga sangat menginginkan satu tiket final lagi,” jelas Fletcher, sebagaimana dilansir The Sun, Selasa (29/11/2011).
“Tak diragukan lagi, beberapa pemain yang telah memainkan dua final terakhir, termotivasi oleh kekecewaan. Kini, dorongan ekstra hadir kembali dan semoga kami bisa mencapai final lagi,” harapnya.
Sementara, soal raihan caps-nya, Gelandang berusia 27 tahun itu bertekad akan terus banyak mencapai milestone untuk United, seraya membawa kesuksesan lagi untuk Setan Merah.
“Momen capaian ini sangatlah hebat. Waktu telah berjalan cepat, sejak saya melakukan debut dan saya menikmati segalanya tentang United. Klub ini adalah segalanya dan telah menjadi rumah saya. Ini sebuah pencapaian yang ingin saya lanjutkan. Target selanjutnya, saya mencanangkan 350, 400 caps dan seterusnya,” tutup Fletcher.
Sumber
