Memasuki ke tempat latihan Schalke 04, mobil Raul berjalan pelan lalu berhenti. Maklum, ada portal. Jendela mobil dibuka, lalu melongoklah Raul. Si pemilik mobil, yang juga pengemudi – rupanya bintang-bintang top sepak bola mengemudikan mobil dan tidak mengaji supir, memencet tombol mirip seperti karcis parkir di sini. Dari kotak, seperti pengeras suara, terdengar pertanyaan.
Sambil melongokkan kepalanya sekali lagi, Raul menjawab: “Ich bin Raul….”
Seketika portal pun terbuka. Mobil itu pun melaju dengan nyaman. Tangan Raul kemudian menyalakan compact disc player di mobilnya itu. Lalu terdengarlah, lagu yang sangat dinikmatinya. Tangannya bergerak seperti seorang dirigen orkestra mengikuti irama lagu itu. Sesekali senyumnya mengembang. Dalam perjalanan itu, dia pun tersenyum puas.
Lagu itu berjudul Senor Raul, yang memang ditujukan untuk bekas Pangeran Real Madrid itu. Para penggemarnya merekam lagu itu ke dalam compact disc sebagai hadiah. Raul pun senang menerima. Di depan penggemarnya, yang ikut dalam mobilnya itu, pertengahan Januari silam, dia pun menunjukkan kegembiraannya. (lihat videonya)
Sejak berlabuh di klub itu, setelah 16 tahun membela Madrid di usianya yang ke 17 tahun, Raul memutuskan untuk bekerja di klub Jerman ini. Banyak yang kurang yakin dia dapat bersinar maklum usianya sudah tidak muda lagi, 33 tahun. Pantasnya sih, seperti pemain lainnya, di usia sesore itu, dia lebih diterima dan bisa bersinar di Major League Soccer atau mungkin di Liga Arab. Namun Raul memutuskan pergi ke sana.
Ternyata, Raul memberikan roh pada klub ini. Musim lalu, mereka berlaga di Liga Champions. Hasilnya, tidak buruk. Mereka sampai ke semi final. Sayang digasak Manchester United (2–0 dan 4–1). Di sana dia mendapatkan julukan, Senor Raul persis seperti lagu yang didengarkannya dalam perjalanan menuju tempat latihan.
Dalam lagu yang ditulis Ralf Theinert ini, Raúl digambarkan sebagai prajurit yang datang ke Kerajaan Biru dan membawa mereka menjadi sebuah pasukan yang kuat. “ Schalke cinta kepadamu, karena kami tahu persis jantungmu berdetak untuk kami, Senor Raúl
Di akhir lagu, sebuah pujian kembali ditulis, Senor Raúl
Kamu, dengan nomor tujuh kembali menjadi superstar besar. “Dunia mengagumi Anda Senor Raúl.”
Lirik terakhir ini tak ada satupun yang memungkirinya dan tidaklah berlebihan. Di mana pun Raul berada, dia selalu mendarat di hati pendukungnya. Di Santiago Barnebeau dia masih jadi pangeran, di Schalke 04 Raul naik takhta sebagai raja.
Sumber
Sumber