Prakongres yang digelar Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) awalnya berlangsung tertib. Akan tetapi, kondisi semakin memanas tatkala pimpinan sidang prakongres yang dipimpin oleh Ketua KPSI, Tony Apriliani menyebutkan nama-nama penjaringan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan yang akan bekerja di Kongres Luar Biasa (KLB) nanti.
Untuk Komite Pemilihan Tony Apriliani menyebut tujuh orang diantaranya Imam Abror ( KONI Jatim), Muchdar (Kalimantan), Jimmy Napitupulu (perwakilan perangkat pertandingan/ wasit), Didik Darmadi (perwakilan pemain), La Sya (Persipura), Idris (PSMS Medan) dan Tubagus Kun Adi (Pengprov Jabar).
Sementara para calon untuk Komite Banding Pemilihan dihuni oleh Ahmad Riyad (Komite Banding Kongres Solo),
Ahmad Amien, Rully Nere (perwakilan pemain), Johar Lin Eng (Jateng), Hendri (Sriwijaya FC), Ummuh Muchtar (Persib Bandung) dan Purwanto (perwakilan perangkat pertandingan/wasit).
Setelah menyebutkan nama-nama tersebut, seorang perwakilan dari Pengprov Gorontalo langsung melakukan interupsi dengan mengatakan dan mengimbau agar KPSI tidak hanya menunjuk nama-nama yang memiliki anggota yang banyak seperti Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Kami semua punya hak yang sama. Jangan hanya yang besar-besar saja seperti Jatim dan Jabar, tapi kami juga punya suara," tegasnya.
Interupsi tersebut tak lepas dari calon yang diusung tidak terdapat dalam tujuh nama yang disampaikan oleh pimpinan sidang. Walhasil, suasana "panas" sempat terjadi dan pimpinan sidang memutuskan untuk mengskorsing prakongres sampai kondisi kondusif kembali.
Akhirnya, pimpinan sepakat untuk menambah dua nama lagi yakni Dwi Irianto (Yogyakarta) dan Kadir Khalid (Sulsel) untuk menjadi calon Komite Pemilihan. "Sesuai Statuta Komite Pemilihan diisi minimal oleh tujuh orang dan maksimal sembilan orang," imbuhnya.
Setelah memasukkan dua nama itu, keadaan kembali tertib sehingga pimpinan sidang kembali melanjutkan kegiatan prakongres.
Sumber
Sumber