DAFTAR ISI

FAKTA Luis Suarez Tak Pernah Lepas dari Kontroversi

Thursday, January 5, 2012

Share this history on :

Share/Bookmark
Publik sepakbola selama ini mungkin mengenal Luis Alberto Suarez Diaz atau yang terkenal dengan nama Luis Suarez sebagai pemain yang memiliki skill dan kecepatan yang mumpuni.

Tak salah memang, Suarez memang dikenal sebagai striker yang cepat dan gesit kala membawa bola. Ketika tidak membawa bola pun, pergerakannya juga liar sehingga menyulitkan defender lawan untuk menjaganya.
Dari segi gelar, pemain berusia 24 tahun itu juga sudah mengoleksi banyak gelar. Bersama Nacional, klub profesional pertamanya, Suarez mampu memenangkan gelar Primera Division pada 2005-2006. Bersama Ajax, ia meraih gelar Eredivisie 2010-2011 serta KNVB Cup semusim sebelumnya.
Bersama Timnas Uruguay, Suarez juga tampil cemerlang dengan membawa La Celeste menduduki peringkat ketiga di Piala Dunia 2010. Tahun ini, ia juga membawa Uruguay menjuarai Copa America 2011 dimana ia juga didaulat sebagai pemain terbaik.

Dari gelar individu, selain menjadi pemain terbaik Copa America 2011, Suarez juga pernah memenangkan Eredivisie Golden Boot 2009-2010, Dutch Footballer of The Year 2009-2010, Ajax Player of The Year 2008-2009 dan 2009-2010, top skor KNVB Cup 2009-2010, serta menjadi top skor Ajax musim 2008-2009 dan 2009-2010.
Namun Suarez juga tak lepas dari kontroversi. Pemain yang mulai mencuat saat membela FC Groningen itu tercatat beberapa kali melakukan tindakan nyeleneh di lapangan hijau.
Pertama terjadi di November 2007. Saat itu Suarez yang masih membela Ajax Amsterdam menyerang rekannya, Albert Luque, di kamar ganti. Atas perbuatannya itu, Ajax pun memberikan hukuman pada Suarez.
Kedua tentu saja kasusnya di Piala Dunia 2010. Saat laga perempat final melawan Ghana, Suarez melakukan tindakan yang dicela publik, namun dipuji oleh fans Uruguay.
Saat itu skor masih 1-1 dan memasuki perpanjangan waktu menit 120. Ghana yang berpeluang mencetak gol saat terjadi kemelut di depan gawang Uruguay harus gigit jari saat Suarez yang berada di garis gawang menahan bola dengan tangannya.

Gol urung terjadi, Suarez mendapat kartu merah, dan Ghana mendapat penalti. Sayangnya Asamoah Gyan yang menjadi algojo gagal menuntaskan tugasnya hingga akhirnya pertandingan berlanjut kea du tendangan penalti dimana Uruguay akhirnya keluar sebagai pemenang.
Tanpa tangan Suarez, Uruguay belum tentu bisa menjadi peringkat ketiga di turnamen sepakbola paling akbar sedunia itu. Maka tak salah bila Suarez disebut sebagai “pahlawan” Uruguay saat itu.
Ketiga saat ia mengigit bahu Otman Bakkal, gelandang PSV Eindhoven. Peristiwa itu terjadi pada November tahun lalu saat Ajax bertanding melawan PSV.

Ajax pada awalnya berinisiatif sendiri untuk menghukum Suarez dalam dua laga. Namun akhirnya KNVB (Asosiasi Sepakbola Belanda) mengambil alih dan menghukumnya dengan larangan bertanding sebanyak tujuh laga. Sayangnya hukuman tersebut tidak terlaksana sepenuhnya karena Suarez dibeli oleh Liverpool awal tahun lalu.
Keempat adalah ketika ia berkata rasis pada Patrice Evra saat Liverpool menjamu Manchester United. Pihak FA akhirnya memutuskan untuk menghukum Suarez dalam delapan laga.
Terakhir adalah ketika Suarez mengacungkan jari tengahnya pada fans Fulham di Craven Cottage. Suarez yang selama pertandingan diteriaki sebagai tukang diving tak bisa menahan lagi emosinya di akhir laga.

Begitulah seorang Suarez, The Cannibal of Amsterdam. Penuh talenta, memiliki banyak trik untuk mengecoh pertahanan lawan, namun juga memiliki sisi negatif sebagai seorang pemain. Dan itu semua tentu tidak untuk menyaingi Mario Balotelli yang sudah terkenal sebagai pembuat onar nomor satu saat ini.
Sumber

BACA JUGA YANG LAIN



Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : muhammadridwan384@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...