DAFTAR ISI

Inilah Kisah Para Manajer Yang Dipecat Semena-mena

Sunday, January 15, 2012

Share this history on :

Share/Bookmark
MERVYN DAYCarlisle, 1996-1997
Setelah tawarannya untuk membeli Manchester United tahun 1989 gagal, mantan direktur United Michael Knighton mengurungkan niatnya, dan membeli Carlisle United di tahun 1992, lalu membawa timnya merangkak perlahan-lahan dari dasar liga.
Dia mengatakan akan mengembalikan kejayaan klub tersebut dan menjanjikan bahwa mereka akan menjadi lebih makmur dari Man United dalam waktu 10 tahun. Dia diejek habis - habisan, termasuk oleh manajer terdahulu yang kemudian dipecat di awal kedatangannya, Aidan McCaffery.
Day yang menjadi asisten Mick Wadsworth selama semusim, diangkat menjadi manajer periode 1996-97 dan berhasil membawa klub ke Division Two serta memenangkan Auto Windscreens Shield. Enam pertandingan menjelang musim berikutnya, ia dipecat dan Knighton sendiri mengambil alih posisinya.
Knighton, yang juga pernah mengaku melihat UFO, sempat menikmati sukses di awal kepemimpinannya sebelum akhirnya mereka terdegradasi. Dia mundur sebagai manajer dan popularitasnya perlahan-lahan menurun sebelum akhirnya menjual klub itu tahun 2002.

JUPP HEYNCKESReal Madrid, 1997-1998
Heynckes adalah memenangkan gelar juara Bundesliga dua kali bersama Bayern Munich serta memiliki pengalaman beberapa tahun di Spanyol. Dia tiba di Madrid tahun 1997 untuk menggantikan Fabio Capello, yang baru membawa klub memenangi gelar La Liga.
Heynckes membawa Los Blancos menjadi jawara Liga Champions, mengakhiri 32 tahun penantian mereka sejak tahun 1966, namun mereka finis dengan 11 poin di belakang Barcelona pada liga domestik.
Delapan hari setelah kemenangan mereka melawan Juventus di partai final, presiden klub, Lorenzo Sanz, membenarkan bahwa dia telah mengakhiri kontrak Heynckes.

LUIGI DEL NERI Empoli, 1998, dan Porto, 2004
Bos Juventus Del Neri dua kali dipecat dari klub sebelum memimpin timnya dalam pertandingan kompetitif.
Saat berada di Empoli tahun 1998, ketidakcocokannya dengan presiden Fabrizio Corsi sudah nampak dari awal. Luciano Spalletti telah mengangkat tim dari Serie C1 menuju Serie A selama tiga tahun kepemimpinannya, dan Corsi, menginginkan Del Neri untuk meniru semua yang dilakukan pendahulunya itu, termasuk menggunakan formasi 3-4-3 milik Spalletti. "Mereka menginginkan kembaran Spalletti," keluh Del Neri.
Tugasnya di Porto tahun 2004 lebih menakutkan lagi: mengulang keberhasilan Jose Mourinho memenangkan Liga Champions. Dia menandatangani kontrak tiga tahun di bulan Juni tetapi dia dipecat di bulan Agustus lagi-lagi sebelum liga dimulai. Hal itu terjadi setelah dewan mengadakan pertemuan dadakan, yang diklaim klub karena 'alasan pribadi'. Laporan menyebutkan bahwa dia tidak datang saat sesi latihan,tetapi Del Neri menjelaskan bahwa kedisiplinan sangat penting baginya dan dia 'mencium ada sesuatu yang tidak beres'.


TRADISI: Vicente Del Bosque menjadi korban kebiasaan Real Madrid bongkar pasang pelatih
VICENTE DEL BOSQUEReal Madrid, 1999-2003
Madrid memiliki segudang manajer sukses, tetapi Del Bosque mungkin adalah yang paling tidak beruntung.
Meskipun memiliki pengalaman yang tak banyak sebelum pengangkatannya menjadi manajer, dia berhasil membuat kumpulan bintang Real Madrid senang dan memenangkan dua gelar juara liga, dua gelar Liga Champions, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Intercontinental.
Di tahun 2003, setelah merebut gelar juara liga kedua, presiden Florentino Perez memutuskan bahwa Del Bosque tak memiliki 'profil seksi' yang dibutuhkannya dan mencoba mendepaknya. Pengganti yang disiapkan adalah Carlos Queiroz.
Menurut Perez, profil Del Bosque terlalu kuno dan ia yakin skuad yang mereka bangun akan lebih hebat jika dilatih oleh pelatih dengan karakteristik yang berbeda. Del Bosque tidak puas dengan penjelasan tersebut dan menyebut itu adalah salah satu tindakan yang sangat menyakitinya.
Dia bukan orang terakhir yang diperlakukan semena-mena oleh klub, masih ada nama Fabio Capello, Bernd Schuster dan Manuel Pellegrini.

SIR BOBBY ROBSONNewcastle, 1999-2004
Sebelum kasus Hughton, di Newcastle ada kasus Robson. Dia mengambil alih kepemimpinan Newcastle pada tahun 1999 setelah mengalami karir yang cemerlang bersama PSV Eindhoven, Barcelona dan tim Inggris, dia membawa klub menjadi langganan di Liga Champions serta membuat mereka menjadi lebih stabil. Dia seharusnya meninggalkan klub di akhir musim 2003-2004 tetapi karena membutuhkan suntikan semangat dari dunia sepak bola, dia meminta penambahan satu tahun.
Permintaanya dipenuhi. Freddy Shepherd memperpanjang kontraknya untuk musim 2004-05, tetapi setelah melakoni empat pertandingan ditambah rumor perselisihan yang terjadi di ruang ganti, dia dipecat. Itu adalah awal yang mengecewakan menurut Shepherd.
Robson berharap pengganti dirinya akan mengecap sukses dengan skuad terbaik yang pernah dimiliki klub, namun sederet nama yang dipasang macam Graeme Souness, Glenn Roeder, Sam Allardyce, Kevin Keegan, Joe Kinnear dan Alan Shearer - tak pernah memberi kestabilan pada klub.

LEROY ROSENIOR Torquay, 2007
Rosenior diyakini sebagai orang yang memiliki masa jabatan terpendek sebagai manajer sebuah klub profesional. Dia kembali ke Torquay tahun 2007, setelah menghabiskan hampir empat tahun di Plainmoor mulai 2002 sampai 2006. "Saya tidak menjanjikan keberhasilan dalam semalam," ujarnya setelah dilantik menjadi manajer baru.
Sepuluh menit setelah pelantikan dirinya, terungkap bahwa ketua klub Mike Bateson ternyata telah menjual 51% sahamnya kepada konsorsium dan mereka tidak menginginkan Rosenior menjadi manajer.
"Dia mengatakan tidak terbayang untuk menjual klub untuk beberapa waktu ke depan, jadi saya mengadakan konferensi pers hari Kamis, melakukan semua wawancara yang diajukan, dan dalam sepuluh menit, Mike mengatakan bahwa dia telah menjual klubnya. Saya diberi tahu bahwa konsorsium baru bakal masuk, mereka membawa orang mereka sendiri dan saya tak punya urusan dengan mereka," terang Rosenior.


SO SPECIAL: Di musim pertamanya, Jose Mourinho membawa sukses yang sudah lama dinantikan Chelsea
JOSE MOURINHOChelsea, 2004-2007
Setelah berhasil memimpin Chelsea meraih gelr juara pertama mereka dalam kurun setengah abad dan menghancurkan dominasi Manchester United serta Arsenal di kancah persepakbolaan Inggris, Mourinho hengkang karena 'kesepakatan bersama' di bulan September 2007.
Spekulasi tentang masa depannya sudah menyeruak selama musim terakhirnya. "Jose masih memiliki kontrak sampai 2010 dan kami tidak akan memecat dia," ujar chief executive Peter Kenyon. - namun ia dipercaya telah berselisih dengan Roman Abramovich mengenai masalah transfer dan gaya permainan tim.
Hasil imbang 1-1 di kandang ketika melawan Rosenborg pada ajang Liga Champions di depan penonton yang hanya berjumlah 24.973 orang akhirnya memaksa Abramovich mengambil tindakan dan disebut-sebut jika The Special One mengetahui nasibnya via pesan Blackberry. Chelsea lalu menyebut Mourinho sebagai manajer paling sukses yang pernah menangani klub tersebut.

MARTIN JOLTottenham, 2004-2007
Martin Jol adalah sosok yang membawa Tottenham mendekati zona Liga Champion, namun dia dipecat di awal musim 2007-2008. Spurs bermaksud mengamankan posisi keempat di musim 2005-2006, mereka hanya perlu mengalahkan West Ham di hari terakhir, sebelum mereka diterpa badai penyakit - saat itu yang didiga menjadi penyebabnya adalah lasagna yang dihidangkan hotel, dan menghancurkan peluang mereka. Mereka finis kelima lagi di tahun 2006-2007.
Ketua klub Daniel Levy menjanjikan 'dukungan 100%' pada Jol setelah Spurs kalah di dua laga pembuka musim itu, tetapi performa klub tetap tidak bagus dan Juande Ramos menerima tawaran untuk mengambil alih posisi manajer klub. Mereka finis di posisi sebelas musim itu, dan setelah Ramos melewati awal yang disinyalir terburuk sepanjang sejarah klub di musim 2008-09, ia pun didepak juga.

STEVE KING Lewes, 2001-2008
Korban nyata dari kesuksesannya sendiri, King dipecat oleh Lewes setelah dia berhasil membawa klub tersebut menuju National Conference. King membawa tim gurem itu dari Liga Isthmian ke Conference South yang dikenal sebagai liga bergengsi. Di tahun 2004-05 dan 2005-06, mereka berhasil mendapat tempat di babak playoff meski mereka tidak bisa berpartisipasi akibat lapangan mereka masih belum memenuhi standar. Meski demikian renovasi stadion The Dripping Pan di bulan April 2008 telah berhasil mengangkat status stadion ke tingkat 'B', dan Lewes finis di puncak klasemen. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Lewes akan bermain di National Conference. Namun di hari terakhir musim promosi, klub mengumumkan bahwa kontrak King tidak akan diperbarui karena biaya yang tersisa untuk jatah klub divisi kelima.
Biaya pengembangan lapangan lebih lanjut dan juga gaji para pemain dibayarkan untuk King hampir semua skuadnya. Hanya satu pemain yaitu Anthony Barness yang masih bertahan dan Lewes menunjuk Kevin Keehan - yang sebelumnya adalah direktur komersial Brighton - sebagai bos yang baru. Mereka menyelesaikan kompetisi National Conference di dasar klasemen, terpaut 21 poin di belakang klub urutan 23, Weymouth, dan saat ini bertarung di jurang degradasi Conference South.

COSMIN OLAROIUAl-Hilal, 2007-2009
Mantan pelatih Steaua Bucharest, Olaroiu menikmati sukses besar saat datang di Arab Saudi, membawa klub memenangkan gelar juara liga dan Crown Prince Cup yang penuh gengsi di tahun 2008. Meski demikian di tahun 2009, kesuksesan yang lebih jauh, dan kegagalan untuk menghargai adat di kandang barunya berbuntut pada pemecatan.
Kemenangan 1-0 atas Al-Shabab membawa Al-Hilal - yang saat itu juga meretas jalan menjuarai liga - mengunci trofi Crown Prince Cup, tetapi Olaroiu marah karena seluruh anggota tim tidak diminta naik ke podium untuk merayakan keberhasilan mereka.
Ketika menunjukkan kemarahannya, dia melempar kaos yang terpampang gambar Putra Mahkota Saudi, Sultan bin Abdul Aziz ke arah perwakilan sang putra mahkota yang hadir untuk pertandingan tersebut. Al-Hilal kemudian mengumumkan bahwa Olaroiu telah dipecat, sedangkan federasi sepakbola Saudi mengumumkan bahwa dia tidak diijinkan lagi untuk melatih di negara tersebut. Dia kemudian hijrah ke Qatar untuk melatih klub Al-Sadd.

MARIO BERETTA PAOK, 2010
Ditunjuk bulan Juni, dan dipecat di bulan Juli, Beretta yang mantan pelatih Parma dan Torino ini harus mengakhiri petualangan pertamanya di luar negeri musim panas ini segera setelah dimulai akibat metode latihannya dan hasil pra-musim - juga kabar adanya bentrok dengan gelandang Pablo Garcia - gagal untuk meyakinkan presiden klub, Theodoros Zagorakis.
Berikutnya datang Pavlos Dermitzakis, asisten lama Otto Rehhagel untuk memimpin laga di Liga Champions kontra Ajax, di mana mereka kalah oleh aturan gol tandang. Setelah melakoni awal yang mengecewakan di Liga Super Yunani, Dermitzakis dipecat juga di bulan Oktober.

BACA JUGA YANG LAIN



Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : muhammadridwan384@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...