12 Tugas Suci Jose Mourinho Tahun 2012.
1. Bermain dan Mendapatkan Hasil Efektif Menghadapi Barcelona
Madridista boleh saja membenci hal ini. Tapi, fakta membuktikan, El Clasico menjadi sarana Barcelona untuk mendulang poin. Dalam 7 laga terakhir, Barcelona menuai 19 angka sedangkan Madrid cuma 1.
Keadaan ini harus diubah secepatnya. Lagipula, meskipun unggul tiga angka dari Barcelona, jarak ini bisa dipangkas oleh Blaugrana jika mereka sukses menekuk Real Madrid di Camp Nou. Rasanya sayang bukan, produktivitas luar biasa CR7 diberikan begitu saja pada kemenangan Barcelona?
2. Mempertahankan “Persaingan” Benzema dan Higuain
Formasi 4-2-3-1 yang digunakan Mou di Real Madrid membuat satu stok lini depan diisi bergantian oleh Higuain dan Benzema. Musim lalu, keadaan begitu jomplang ketika Higuain cedera. Benzema gagal menjadi tumpuan harapan dan Real Madrid gagal di dua dari tiga kompetisi.
Musim ini, rotasi lebih efektif. Mou sukses menghidupkan baterai Karim Benzema. Sebagai bukti, Higuain mencetak 14 gol sedangkan Benzema 13. Artinya, siapa pun yang dipilih Mou, Real Madrid akan tetap berbahaya.
3. Membangkitkan Mesut Ozil
Entah terkena kutukan nomor 10 ataukah ingin kembali ke Jerman. Yang jelas masalah Ozil bukanlah kebugarannya, melainkan faktor psikologis. Hal ini cukup mengganggu Real Madrid yang membutuhkan kreator lapangan yang siap mati di lapangan selama 90 menit.
Pasca liburan musim dingin, Ozil harus kembali ke performa terbaik jika Madrid ingin terus berada di atas Barcelona.
4. Mencari Solusi untuk Bek Kanan
Ricardo Carvalho semakin uzur dan cedera. Sementara, sebuah tim butuh kesegaran dan perbedaan tipis antara pemain inti dan cadangan. Yang dibutuhkan Mou adalah pengganti yang sepadan dalam bertahan. Beberapa pemain sudah dicoba untuk posisi ini.
Mulai dari Fabio Contreao, Raphael Varane, Raul Albiol, dan bahkan Lassana Diarra. Jadwal padat Real Madrid bulan Januari, bisa membuktikan siapa yang tangguh dan siapa yang mesti dialihkan ke posisi lain.
5. Mempertahankan Rerata 3,5 Gol/Laga
Senjata terampuh Real Madrid adalah lini depan paling mumpuni. CR7-Higuain-Benzema total mengemas 52 gol timnya. Hasilnya fantastis, Los Blancos menjadi yang tersubur di La Liga dan hampir serupa di Liga Champions.
Real Madrid juga terbiasa berpesta banyak gol melawan klub yang di atas kertas mudah ditaklukkan. Buktinya, kemenangan 6-2 atasRayo Vallecano, 6-0 atas Real Zaragoza, 7-1 atas Osasuna, dan 6-2 atas Sevilla.
6. Menjaga Konsistensi Kaka
Ketika Ozil melempem, Kaka mulai menunjukkan performa terbaik. Namun, gelandang Brazil masih rentan cedera. Jika absen beberapa waktu, kaka sulit menemukan performa terbaiknya dengan singkat. PR besar untuk Mou jika ia tidak ingin melulu memainkan formasi tiga gelandang bertahan.
7. Memanfaatkan Servis Angel di Maria Lebih Optimal
Dari kaki Di Maria telah lahir belasan assist. Kemampuannya membaca posisi rekan dan bola lob yang merepotkan lini pertahanan lawan, semestinya berkelanjutan. Jangan lupakan, gol di El Clasico juga berkat kerja keras Angel di Maria.
8. Meningkatkan Daya Tahan Fisik Pemain Los Blancos
Di Chelsea, Mou sukses menerapkan gaya bertahan yang dipadu ketahanan fisik para pemain yang luar biasa. Di Madrid yang lebih menyerang, daya tahan ini semestinya lebih ditingkatkan. Seluruh tim harus berkonsentrasi selama 90 menit dan tidak ada alasan untuk keteteran menghadapi lawan. Lagi-lagi, contoh nyata terjadi di El Clasico. Unggul 1-0, para pemain Madrid seperti kehilangan bola dan niat bermain. Akhirnya, gelandang Barcelona yang berdaya jelajah lebih tinggi, sukses menang 1-3.
9. Memakai “Super-Sub” Callejon dan Sahin
Jose Callejon sejauh ini membuktikan kepantasannya bersaing dengan para punggawa Madrid yang gajinya lebih besar. Ia bisa digunakan Mou ketika sayapnya bermasalah atau penyerang utama, menumpul. Sementara itu, dengan predikat fantastis yang melekat pada Nuri Sahin, ia semestinya bisa bersinar jika diberi kesempatan lebih. Jangan lupa, ia adalah salah satu pemain terbaik Bundesliga musim lalu.
10. Mempertahankan Sikap “Sopan”
Jose Mourinho musim lalu begitu dibenci Spanyol karena “ketidakmampuannya” menerima kenyataan. Terutama, perselisihan dengan Barcelona. Musim ini, ia lebih melunak dan Mou mesti mempertahankan sikap manisnya ini. Kalau ia meluap lagi, hukuman tak boleh menemani tim bisa menjadi sandungan Real Madrid.
11. Meraih Minimal 1 Gelar
Tujuan Mou didatangkan Florentino Perez adalah demi menyaingi Barcelona, tidak yang lain. Musim lalu ia 2/3 gagal dan 1/3 berhasil. Satu gelar Copa del Rey bisa menghibur fans yang kecewa oleh gelar La Liga dan Liga Champions sang rival abadi.
Musim ini, tidak ada jaminan hiburan itu akan tetap mengasyikkan. Sudah dua musim Mou berada di Real Madrid dan ia sendiri yang berkata, musim kedua pasti lebih sukses.
12. Berhenti Berkoar Ingin Kembali ke Liga Inggris
Mou selalu berkata, ingin pulang ke Inggris dan menangani sebuah tim di Premier League. Isu ini bisa menjadi bumerang yang merusak harmoni ruang ganti. Biasanya, klub yang ditinggalkan Mou juga lantas amburadul. Ambillah contoh Chelsea dan Internazionale yang kolaps dalam waktu yang lama setelah The Special One pergi.
Sumber